JAUHILAH PERSELINGKUHAN DAN ZINA
Zina begitu marak saat ini sampai ada juga yang ketangkap basah. Yang berzina pun bukan hanya anak muda, bahkan yang sudah berumur dan punya cucu tanpa rasa takut nekad untuk berzina.
Allah telah memperingatkan kaum muslimin mengenai bahaya zina sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya:"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk:"(QS Al-Isra’ :32).
Bahaya zina juga diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Artinya:"Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian:"(HR Muslim :6925).
Kalau ada yang mau nekad berzina, ingatlah kisah dalam hadits berikut ini bagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan seorang lelaki yang ingin berzina.
Sahabat Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, “Ada seorang pemuda yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah! Izinkanlah aku untuk berzina."
Spontan seluruh sahabat yang hadir menoleh kepadanya dan menghardiknya, sambil berkata kepadanya: "Apa-apaan ini!"
Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: kepada pemuda itu, "Mendekatlah."
Pemuda itu segera mendekat ke sebelah beliau, lalu ia duduk. Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besabda kepadanya, "Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa ibumu?"
Pemuda itu menjawab, "Tidak, sungguh demi Allah."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa ibu-ibu mereka."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali bertanya, "Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa anak gadismu?"
Pemuda itu menjawab, "Tidak, sungguh demi Allah."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menimpali jawabannya, "Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa anak gadis mereka."
Selanjutnya beliau bertanya, "Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudarimu?"
Pemuda itu menjawab, "Tidak, sungguh demi Allah."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menimpalinya, "Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari mereka."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali bertanya, "Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudari ayahmu (bibikmu)?"
Pemuda itu menjawab, "Tidak, sungguh demi Allah."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menimpali jawabannnya, "Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari ayah mereka."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali bertanya, "Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa saudari ibumu (bibikmu)?"
Pemuda itu menjawab, "Tidak, sungguh demi Allah."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menimpali jawabannya, "Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa saudari ibu mereka."
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut, dan berdoa:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ
Artinya:"Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan lindungilah kemaluannya."
Semenjak hari itu, pemuda tersebut tidak pernah menoleh ke sesuatu hal (tidak pernah memiliki keinginan untuk berbuat serong atau zina):"(HR Ahmad, 5:256. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perawinya tsiqah termasuk dalam jajaran perawi shahih).
Kalau ada yang ingin berzina, ingatlah:
1)_Malulah pada diri kita sendiri.
2)_Malulah jika ketahuan keluarga dekat kita.
3)_Kita pun tidak rida jika perempuan di dekat kita dizinai oleh orang lain, maka kita jangan sampai menzinai yang lainnya.
4)_Takutlah pada siksanya Alloh.
Pelaku zina hendaklah bertaubat apalagi jika ingin mendapatkan jodoh yang baik. Dalam surah An-Nuur disebutkan:
الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Artinya:"Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin:"(QS An-Nuur :3).
Salah satu kiat agar selamat dari zina adalah menundukkan pandangan, terutama untuk pria.
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى
Artinya:"Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan pandanganku:"(HR Muslim, :2159).
Sedangkan untuk wanita agar selamat dari zina adalah hendaklah memakai pakaian yang menutup aurat yang sesuai tuntunan syariat Islam. Untuk pria dan wanita, berpegang teguhlah dengan agama agar selamat dari zina, dengan terus meminta pertolongan Allah.
Semoga Allah melindungi pendengaran kita, penglihatan kita, lisan kita, hati kita, dan air mani kita jangan digunakan untuk hal yang salah. Semoga Allah beri taufik dan hidayah agar kaum muslimin dan muslimah benar-benar perhatian dan berpegang teguh pada syariat Islam sehingga selamat dari kerusakan termasuk perzinaan.
Posting Komentar untuk "JAUHILAH PERSELINGKUHAN DAN ZINA"