JAGALAH DAN TETAPKAN SHOLAT KITA
Menjelang akhir zaman, kita menyaksikan fenomena memprihatinkan yang menimpa umat Islam: banyak orang yang mengaku beragama Islam namun tidak memahami hakikat agama islam itu sendiri salah satunya adalah meninggalkan sholat,bahkan perilaku mereka sehari-hari jauh dari nilai-nilai agama Islam itu sendiri.
Di antara wujud sebenarnya dari keadaan yang sangat menyedihkan yang dialami sebagian umat Islam adalah, semakin banyaknya umat Islam yang mulai menyia-nyiakan shalat, bahkan banyak di antara mereka yang berani meninggalkan shalat, meninggalkannya dengan sengaja dan di muka umum. padahal dalam Islam sholat menempati tempat yang tak bisa di samai oleh ibadah lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan cara Nabi sallallahu 'alayhi wasallam ketika menerima wahyu dalam perintah shalat, yaitu beliau di ISRO' MI'ROJKAN ke langit tujuh di dampingi malaikat Jibril 'alayhis salam. Setelah sampai di Sidratul Muntaha, Allah Ta'ala berbicara langsung kepada Rasulullah sallallahu 'alayhi wasallam.Hal ini menunjukkan betapa agung kedudukan shalat dalam Islam, karena ia merupakan tiang agama, dimana agama tidak akan bisa tegak tanpanya (sholat).
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah sallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلاَمُ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ الله.
“Pokok agama adalah Islam (berserah diri),tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR Tirmidzi No.2616).
Sholat merupakan ibadah wajib yang pertama,setelah ikhlas dan tauhid, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Dan tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al Bayyinah: 5).
Dan sebagaimana sabda Rasulullah shollallahu 'alayhi wasallam,
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِله إِلاّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّه ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذلِكَ، عَصَمُوْا مِنِّيْ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الْإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّه
“Aku telah diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, kemudian mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Apabila mereka melakukan itu, maka darah dan harta mereka terpelihara dariku kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka diserahkan kepada Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Shalat juga merupakan amal pertama kali yang akan dihisab di Hari Kiamat kelak, seperti tersebut dalam hadits dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah willallahu 'alayhi wasallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ
“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amal seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalat.apabila shalatnya baik maka ia telah berbahagia dan sukses, tetapi apabila shalatnya jelek,maka ia telah celaka dan rugi:"(HR Tirmidzi :413).
Di samping itu sholat adalah merupakan wasiat terakhir Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam bagi umatnya, sebagaimana diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu 'anha bahwa beliau.
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
كَانَ مِنْ آخِرِ وَصِيَّةِ رَسُوْلِ اللَّه الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
"wasiat terakhir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah. kerjakanlah sholat,kerjakanlah sholat,dan tunaikanlah kewajiban kalian terhadap budak-budak yang kalian miliki:"( HR Ahmad :25944) .
Demikian gambaran agungnya shalat dalam agama Islam yang kita anut, sehingga Al-Quran dan as-Sunnah shahih telah memberi ancaman yang serius bagi orang-orang yang meninggalkan salat.
Dalam surat al-Muddatsir ayat 42-43, Allah Ta'ala berfirman:
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ. قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
"Apakah yang memasukanmu ke dalam Saqar (Neraka)? Mereka menjawab:"kami dahulu (di dunia) tidak termasuk orang-orang yang shalat:"(QS Al Muddatsir :42-43).
Adapun dalam hadits disebutkan bahwa orang yang meninggalkan shalat diancam berkumpul bersama Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.
Beliau Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُوْرٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ.
“Barangsiapa yang menjaganya (shalat fardhu), maka pada Hari Kiamat dia akan memperoleh cahaya, bukti nyata (yang akan membelanya), dan keselamatan. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak memiliki cahaya, bukti nyata (yang akan membelanya), dan keselamatan, serta pada Hari Kiamat dia akan (dikumpulkan) bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, no. 6540 dan ad-Darimi, no. 2721, Shahih Ibnu Hibban, no.1476. Syu’aib al-Arna’uth mengatakan ‘Isnadnya shahih).
Lalu apa hukumnya bagi orang yang meninggalkan shalat?
Semua ulama sepakat bahwa orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya adalah kafir. Namun ada yang mempunyai pandangan berbeda tentang orang-orang yang meninggalkan shalat tanpa mengingkari kewajibannya. Di antara mereka ada yang menyatakan bahwa dia telah kafir dan keluar dari Islam.Sementara pihak lain mengatakan hukumnya masih berada di bawah kesyirikan dan kekafiran.
Para ulama juga berbeda pendapat mengenai hukuman yang pantas bagi orang yang tidak shalat. Beberapa di antara mereka mengatakan bahwa hukumannya harus berupa cambuk dan penjara, sementara yang lain mengatakan bahwa ia harus dibunuh sesuai hukum had baginya,bukan karena ia murtad.
Namun, meskipun para ulama berbeda pandangan mengenai hukum dan hukuman bagi mereka yang secara sukarela meninggalkan shalat, seorang Muslim patut khawatir jika Islamnya ditentang oleh para ulama karena ia meninggalkan shalat. Meski seharusnya takut untuk meninggalkan shalat karena ancaman yang begitu serius dari Allah Ta'ala dan Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam, Hingga Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: “Barang siapa yang meninggalkan shalat, maka ia telah melakukan dosa yang paling besar, dosa yang lebih besar di sisi Allah daripada membunuh satu jiwa dan merampas harta orang lain.Dosanya orang yang meninggalkan sholat lebih besar dari perzinahan, pencurian, dan meminum minuman keras.
Orang yang meninggalkan shalat akan mendapat siksa dan murka dari Allah SWT di dunia dan di akhirat. (Lihat Kitab Ash-Salah wa Hukmu Tarikiha halaman 9, karya Ibnul Qayyim).
Sholat merupakan kebutuhan batin seorang hamba, sebagaimana makan merupakan kebutuhan lahiriah. Jika seseorang tidak makan selama sehari maka tubuhnya akan terasa lemas dan tidak berdaya. Makan merupakan kebutuhan manusia dan membantu tubuh tetap sehat.Kebutuhan fisik akan makanan harus dipenuhi, begitu pula kesehatan ruhani juga harus dipenuhi dengan banyak berdzikir kepada Allah Ta'ala, salah satunya dengan berdoa dan sholat.
Coba perhatikanlah terhadap mereka yang tidak sholat! Hidupnya tidak mengenal kedamaian, walaupun kelihatannya kaya dan mempunyai harta yang berlimpah, namun mereka tidak mengenal kedamaian dan kenyamanan. Berbeda dengan orang yang sholat, ia merasa tenang dan bahagia. Melaksanakan shalat dapat menenangkan hati, karena shalat mengandung dzikrullah (mengingat Allah) dan hal itu membawa ketenangan batin,
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala:
أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah,hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang:"(QS Ar-Ra'd :28).
Jiwa orang yang melaksanakan shalat akan merasakan kedamaian dan mencapai thuma’ninah dalam hidupnya. Berbeda dengan mereka yang ragu untuk sholat. Hidupnya ditandai dengan kecemasan, ketidak nyamanan, ketakutan dan mendapat gangguan terus-menerus dari setan.
Kerjakanlah sholatlah karena kematian sesungguhnya sangat dekat. Kerjakanlah perintah-Nya selagi amal kita masih dicatat. Bertobatlah sekarang sebelum pintu tobat tertutup rapat. Jadilah hamba yang taat untuk menggapai surga-Nya yang penuh berkah.
Jika melewatkan shalat itu suatu hal yang lumrah atau diperbolehkan, maka tentu orang yang sakit tidak akan diperintahkanya untuk tetep melaksakan sholat. Logika mana yang membenarkan orang sehat tidak menjalankan salat, sedangkan orang yang sakit saja juga harus selalu shalat? Hal ini menunjukkan bahwa orang yang berhenti shalat cenderung mengikuti hawa nafsunya,dan mengabaikan jalan yang benar dan sesuai dengan logika akal manusia.
Apapun situasi yang kita alami, kita selalu wajib untuk sholat, baik kita sehat atau sakit, baik dalam perjalanan maupun mukim. Sholat wajib lima waktu tetap harus kita kerjakan apapun kondisi kita.
Oleh karena itu, jangan sekali-kali kita menganggap remeh shalat, apalagi mengabaikannya. jadilah kita termasuk hamba Allah yang selalu sholat, karena kita tidak tahu berapa lama lagi waktu yang tersisa untuk kita.
Berapapun lama kita hidup kita, kita percaya bahwa kita akan meninggalkan dunia fana ini selamanya. Dan setiap orang yang melakukan perjalanan pasti membutuhkan perbekalan. Sedangkan perjalanan ini merupakan perjalanan yang sangat jauh dan tidak akan ada jalan kembali.
Siapa pun dalam perjalanan ini yang tidak mempunyai bekal akan menderita kerugian yang tidak dapat diperbaiki. Bagaimana bisa seseorang selalu lengah, sedangkan usia berlalu bagai awan di langit.ketika tiba-tiba dipanggil untuk memenuhi janji yang tidak dapat ditunda yaitu (kematian),
Dia pergi mencari makan namun yang dia temukan hanyalah tanah, sedangkan dia tidak menemukan seorang pun yang dapat menolongnya atau membantunya, wal'iyadzu billah.
Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita semua untuk selalu bisa menunaikan shalat lima waktu dan beramal shaleh sesuai syariat islam. Semoga Allah mengisi hari-hari kita dengan amal shaleh yang akan mengantarkan kita pada kebahagiaan dan kedamaian dunia dan akhirat. Semoga Alloh selalu membimbing kita dalam segala usaha kita dan menuntun kita ke jalan yang benar, jalan orang-orang yang diridhoi Allah SWT, jalan para nabi, jalan orang-orang jujur, jalan orang-orang sholih. Bukan jalan orang yang dimurkai atau jalan orang yang tersesat.
Aamiin ya robbal 'alamiin.
Posting Komentar untuk "JAGALAH DAN TETAPKAN SHOLAT KITA "