Khutbah Jum'at: Larangan Mengambil Hak Orang Lain
Larangan Mengambil Hak ORANG LAIN
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ
رَحِيْمًا
Jama'ah jum'at yang di muliakan allah,
kita sebagai makhluk yang diberkahi yang nikmatnya tidak dapat dihitung satu per satu, marilah kita tingkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, Allah yang tidak henti-hentinya memberi kita makanan. Dialah yang memenuhi kebutuhan semua makhluk hidup di dunia ini. Tuhan manusia adalah tuhan yang paling maha pengasih dan maha murah dan memiliki anugerah yang tidak dapat kita pungkiri. Allah mengingatkan kepada kita semua tentang nikmat yang kita dapatkan:
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Artinya:"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?:"(QS Ar-Rahman :13).
Ungkapkan selalu rasa syukur ini dengan ucapan “Alhamdulilahirabir alahmin”. Semoga kita termasuk golongan orang yang pandai bersyukur dan terus mendapatkan karunia dan rizki selanjutnya dari Allah SWT. Bentuk rasa syukur kepada Allah ini dapat dilihat dari komitmen kita untuk menunaikan kewajiban utama kita di dunia ini untuk beribadah atau beribadah kepada Allah sebagai khalifah. Sebagai hamba Allah yang baik, kita harus menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua laranganya. Sikap ini disebut ketakwaan kepada Allah SWT.
Mari kita ambil kesempatan yang mulia ini untuk memperkuat rasa hormat kita sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah dunia yang sempurna. Janganlah kita mengingkari nikmat-nikmat ini atau terlalu haus akan zat-zat duniawi sehingga melanggar hak-hak orang lain. Jangan menjadi orang yang serakah dengan mendapatkan hal-hal yang bukan milikmu. Sikap seperti itu akan membawa kita ke jurang yang keji dan dihukum oleh Allah SWT. Nangu dzubillahimindzalik.
Jama'ah jum'at yang di muliakan allah,
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surat al-Baqoroh, ayat 188:
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya:“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui:"(QS Surat Al-Baqoroh :188)
Tafsir lengkap Kementerian Agama menyebutkan bahwa bagian pertama ayat ini mengandung tiga larangan. Tidak makan riba, tidak menerima kekayaan tanpa hak. Dan saya melarang Anda menjadi makelar yang menipu pembeli dan penjual. Bagian 2, selanjutnya, berisi larangan menyuap hakim untuk mendapatkan sebagian harta orang lain karena curang. Ini dilakukan melalui suap, sumpah palsu, atau kesaksian palsu.
Allah juga berfirman dalam ayat lain:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu:"(QS An-Nisa :29).
Ahli tafsir menggunakan ayat ini untuk menjelaskan bahwa larangan memakan harta orang lain memiliki implikasi yang luas dalam ayat ini. Berikut ini menunjukkan bahwa Islam mengakui adanya hak milik pribadi yang berhak dilindungi dan tidak dapat diganggu gugat. Tidak dapat diterima untuk menindas orang lain baik secara individu maupun dalam masyarakat demi mendapatkan kekayaan. Pencurian, riba, perjudian, korupsi, penipuan, kecurangan, pengurangan berat timbangan, penyuapan, dan perbuatan-perbuatan haram lainnya,karena semua itu akan ada balasanya.
Dari dua ayat tersebut kita dapat melihat peringatan Tuhan untuk tidak mengambil dari kita apa yang bukan hak kita. Rasulullah juga mengatakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa orang yang memperoleh harta yang bukan miliknya sama halnya dengan mengambil potongan neraka untuk dirinya.
إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ وَإِنَّكُمْ تَخْتَصِمُونَ إِلَيَّ، وَلَعَلَّ بَعْضَكُمْ أَنْ يَكُونَ أَلْحَنَ بِحُجَّتِهِ مِنْ بَعْضٍ فَأَقْضِي عَلَى نَحْوِ مَا أَسْمَعُ. فَمَنْ قَضَيْتُ لَهُ مِنْ حَقِّ أَخِيهِ شَيْئًا فَلاَ يَأْخُذْهُ، فَإِنَّمَا أَقْطَعُ لَهُ قِطْعَةً مِنْ النَّارِ
Artinya:"Saya hanyalah manusia biasa, dan kalian mengadukan sengketa kepadaku, bisa jadi sebagian diantara kalian lebih pandai berbicara daripada yang lainnya sehingga aku putuskan seperti yang kudengar. Maka barang siapa yang kuputuskan (menang) dengan mengambil hak saudaranya, janganlah ia mengambilnya, sebab itu seakan-akan aku memberikan potongan api neraka untuknya:"(HR Bukhari dan Muslim).
Jama'ah jum'at yang di muliakan allah
,
Bahkan dalam Islam, merampas hak orang lain adalah sebuah kedzoliman. Dalam Kitab Al-Kaba'ir karya al-Imam al-Hafizh adz-Dzahabii, terdapat tiga bentuk kekejaman terhadap sesama manusia yakni: (1) memakan harta atau hak orang lain secara batil; (2) membunuh, memukul, melukai, atau menyakiti secara fisik; (3) Penghinaan, bahasanya kasar, menuduh yang tidak berdasar, dll.
Mereka yang telah menganiaya orang lain akan diberi ganjaran yang sesuai dengan mereka yang perbuat. ia akan menerima semacam balasan untuk jenis kejahatan yang dia lakukan.
Nabi saw bersabda:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَخَذَمِنَ الْاَ ْرِض شِبْرًابِغَيْرِ حَقِّهِ خُسِفَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اِلَى سَبْعِ أَرْضِيْنَ
Artinya:"Rasulullah saw bersabda,“Barangsiapa mengambil sejengkal tanah (bumi) yang bukan haknya, niscaya ia ditenggelamkan pada hari kiamat sampai ke dalam tujuh lapis bumi:"(HR Bukhari).
Orang yang dzolim niscaya ia akan diancam dengan do'a buruk dari orang-orang yang telah dianiaya. Kita semua tahu bahwa mereka yang teraniaya termasuk dalam tiga kelompok di mana do'anya mustajab.
Rasullallohu shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ مُجَابَةٌ
Artinya:“Takutlah terhadap doa orang yang terzalimi, sebab doa yang terzalimi mustajab (cepat terkabul):" (HR Malik).
Di Padang Masyar mereka yang melakukan kesalahan juga akan diadili dan dituntut. Pada hari perhitungan dan pembalasan, setiap orang di dunia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah mereka lakukan Pada masa itu, dan tidak akan ada orang yang bisa berbohong untuk melepaskan diri dari kezalimannya.
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Artinya:“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan:"(QS Yasin: 65)
Jama'ah jum'at yang di muliakan allah,
Inilah hal-hal penting yang perlu kita ketahui dan pahami tentang larangan merampas hak orang lain. Semoga Allah memberi hidayah untuk kita semua agar kita tidak memperlakukan orang lain dengan tidak adil.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Posting Komentar untuk "Khutbah Jum'at: Larangan Mengambil Hak Orang Lain"