Bahayanya Di Dunia Dan DI Akherat awas Jangan Jadi Pencaci Dan pencela
AWAS JELANG TAHUN PEMILU BAHAYANYA BUAT PENCACI PENCELA
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ - ١
Artinya:" Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela:" (QS. Al Humazah :1).
Agama Islam adalah agama yang tak hanya mengatur kehidupan manusia secara vertikal yang hanya mengurus hubungan manusia dengan Tuhanya saja. Namun agama islam juga mengatur hubungan horizontal yakni dengan sesama manusia.
Alloh mengatur bagaimana hubungan antara manusia dengan Tuhanya, dengan Nabinya, dengan para sahabatnya dan semua penghuni alam dunia agar senantiasa berkehidupan yang harmonis.
Manusia telah di pilih oleh Alloh sebagai kholifah di permukaan bumi ini tidak diperbolehkan semena-mena bertindak berucap kata-kata kotor, caci maki, umpat-umpatan, hingga kekerasan fisik tanpa ada alasan yang dibenarkan oleh syariat.
Dan Celakanya perbuatan mengumpat bagi sebagian orang sudah menjadi kebiasaan. Mengumpat bisa berbentuk kata-kata kasar atau bisa juga dengan menyebut nama hewan tertentu. Hal ini tentu dapat merusak kesehatan mental dirinya sendiri.
Secara hakikatnya orang yang di cela, di hadapan Alloh belum tentu lebih buruk dari orang yang mencelanya.
Alloh SWT berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 11 sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya:" Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzolim:" (QS. Al Hujurot :11).
Menjelang tahun politik, semua masyarakat harus bisa menahan diri agar tidak ada kata-kata kotor yang sampai terucap dari lisannya atau mengucapkan kalimat yang sifatnya merendahkan orang lain hanya karena berbeda pilihan, baik capres-cawapres atau berbeda partai.
Kita harus berhati-hati dalam komentar baik secara langsung maupun melalui media sosial.karena Rosululloh telah mengingatkan pada kita semua dengan sabdanya:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيْسَ المُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الفَاحِشِ وَلَا البَذِيءِ
Artinya:" Dari Abdullah bin Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu secara marfu’, Rosululloh saw bersabda, “Bukanlah seorang mukmin, orang yang suka mencela, orang yang suka melaknat dan orang yang suka berkata-kata kasar dan juga kotor:" (HR. Tirmizi no.1977 dan Al-Hakim no.29).
Oleh karena itu, dalam suasana menjelang pemilu ini mari kita ciptakan kedamaian dan ketenangan bersama, terutama jagalah diri kita sendiri dari hal-hal yang menjerumuskan dan merugikan diri kita sendiri.dan diam itu lebih baik dari pada mulut kita di biarkan untuk mencaci,mencela,mengumpat,memaki orang lain.
Dalam sebuah hadits di sebutkan:
سِبَابُ المُسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
Artinya:“ Mencela seorang muslim adalah kefasikan (dosa besar), dan memerangi mereka adalah kekafiran.” (HR Bukhori no. 48 dan Muslim no. 64).
Sa’id bin Al-Musyyab Rohimahulloh mengatakan:
لَا تَقُلْ لِصَاحِبِكَ: يَا حِمَارُ، يَا كَلْبُ، يَا خِنْزِيرُ. فَيَقُولَ لَكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: أَتُرَانِي خُلِقْتُ كَلْبًا أَوْ حِمَارًا أَوْ خِنْزِيرًا؟
Artinya:“ Janganlah Engkau berkata kepada temanmu, “Wahai keledai!”, “Wahai anjing!”, atau “Wahai babi!”(Cebong) Karena kelak di hari kiamat Engkau akan ditanya, “Apakah Engkau melihat aku diciptakan sebagai anjing, keledai, atau babi?” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 5: 282).
Dari Abu Hurairoh rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh saw bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya:“ Barang siapa beriman kepada Alloh dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah:” (HR. Bukhori no. 6018 dan Muslim no.47).
Semoga dunia dan khususnya Negara Indonesia yang kita huni ini selalu damai dan senantiasa dalam lindungan Alloh SWT dijauhkan dari pertikaian dan perpecahan sesama warga Indonesia. Dan semoga pada saatnya nanti kita dipanggil oleh Alloh SWT dalam keadaan khusnul khotimah selamat di dunia dan di akheratnya kelak.Aamiin ya Robbal 'alamiin.
Posting Komentar untuk "Bahayanya Di Dunia Dan DI Akherat awas Jangan Jadi Pencaci Dan pencela"