BERSENANDUNG MAKHORIJUL KHURUF
Senandung Al-Qur'an Menghiasi Al-Qur'an dengan Suara dan Lagu yang Indah.
Syekh Ibnu Al-Jazari, di dalam kitabnya mengungkapkan seperti ini:
إذْ وَاجِــبٌ عَلَـيْـهِـمُ مُـحَـتَّــمُ قَـبْـلَ الـشُّـرُوعِ أَوَّلاً أَنْ يَعْـلَـمُـوْا
مَـخَـارِجَ الْـحُـرُوْفِ وَالـصِّـفَـاتِ لِيَنْطِقُوْا بِـأَفْـصَـحِ الـلُّـغَــاتِ
Yang intinya, merupakan kewajiban bagi orang yang hendak membaca Al-Qur’an agar terlebih dahulu mengetahui—bagaimana agar bisa mengetahui, maka harus belajar:
1_yang pertama adalah
مَـخَـارِجَ الْـحُـرُوْفِ
(tempat-tempat keluarnya huruf),
2_kemudian
وَالـصِّـفَـاتِ
(sifat-sifat dari huruf).
Apa pentingnya mengetahui ini?
لِيَنْطِقُوْا بِـأَفْـصَـحِ الـلُّـغَــاتِ
yaitu agar kita mampu mengucapkan dengan bahasa yang paling fasih yang ada di atas muka bumi ini, yakni bahasa Arab. Karena Al-Qur’an diturunkan di dalam bentuk Bahasa Arab maka niscaya kita juga harus mempelajari tentang makhorijul huruf hijaiyah.
Menurut Imam Syekh Ibn Al-Jazari, bahwasanya secara global makhorijul huruf itu terbagi menjadi 5, yaitu:
الجَوْفُ
(al-Jauf), atau yang disebut sebagai rongga dari tenggorokan dan mulut kita. Ruang yang di tengah tenggorokan dan mulut kita itu disebut sebagai al-Jauf.
الحَلْقُ
(al-Halqu), adalah tenggorokan
الِّلسَانُ
(al-Lisaanu), yakni lidah
الشَّفَتَانِ
(asy-Syafataani), yakni kedua bibir
الخَيْشُوْمُ
(al-Khaysyuum), yaitu pangkal hidung
Al-Jauf ini tempat keluarnya Mad. Apa itu Mad? Mad adalah
Alif sukun yang jatuh setelah harokat fathah ( ــَــ ا : aa )
Ya sukun yang jatuh setelah harokat kasroh ( ــِـ يْ : ii )
Wawu sukun yang jatuh setelah harokat dhommah ( ــُـ وْ : uu )
Fathah ( ــَـ ) disebut sebagai fathah karena terbukanya mulut kita, jadi tidak boleh dibaca ‘eu’ (suara ‘eu’ seperti orang berbicara yang sedang berpikir), tetapi harus terbuka ‘aa’. Ukurannya adalah dua jari kita masukkan sedikit di celah diantara gigi kita. Masukkan sedikit, jangan terlalu banyak.
Kemudian kasroh ( ــِـ ) dibaca ‘ii’, tidak boleh dibaca antara kasroh dengan fathah, misalnya ‘ee’. Terkecuali di ayat-ayat tertentu. Kalau dalam riwayat Hafsh hanya ada satu tempat, yakni:
بِسْمِ اللهِ مَجْرَىهَا وَمُرْسَاهَا
(bismillaahi majreehaa wa mursaahaa). Beda lagi dengan riwayat imam yang lainnya.
Kemudian dhommah ( ــُـ ). Dikatakan dhommah karena berkumpulnya dua bibir kita ( ضُمَّ الشَّفَتَيْنِ ). Dhommah itu akan sempurna ketika mengucapkannya kedua bibir kita berkumpul. Alias kalau kata orang jawa itu ‘mencucu’ (uu).
Inilah yang disebut sebagai huruf vokal di dalam Al-Qur’an atau di dalam bahasa Arab, yakni aa ( ــَـ ), ii ( ــِـ ), uu ( ــُـ ). Maka bisa kita latih bersama-sama:
أَا / إِيْ / أُوْ / بَأْ / أُوْأً / أَنِ / أَاْنَ / مِنَ الْمُؤْنِ / مَئِـيْـئًا / أَنِــئَـا
aa / ii / uu / ba’ / uu-an / ani / aan na / minal mu’ni / ma-ii-an / ani-aa
Senandung Makhorijul huruf (latihan baca makhroj, sifat dan hukum huruf)
Posting Komentar untuk "BERSENANDUNG MAKHORIJUL KHURUF"