KEUTAMAAN DALAM HAL MENJENGUK ORANG SAKIT
Dan ketahuilah bahwa diantara perintah Allah kepada kita adalah menjenguk orang sakit. sebagaimana Nabi Muhammad saw telah menganjurkan dalam salah satu sabda-Nya:
مَنْ عَادَ مَرِيضًا، لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِـعَ»رواه مسلم [ صحيح مسلم : ح 6504]
Artinya: Barang menjenguk orang sakit maka ia senantiasa berada dalam perkebunan buah yang siap dipanen yang berada di surga sampai ia kembali.
Syeikh Muhammad bin ‘ilan dalam kitab Dalilul Falihin mengatakan bahwa maksud dari hadits tersebut adalah bahwa orang yang mau menjenguk orang sakit maka ia kelak berhak mendapatkan surga serta buah-buahan yang ada di sana.
Dalam hadits kudsi juga diriwayatkan :
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي , قَالَ : يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ ؟ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ ؟ قَالَ : أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ ؟ الحديث . رواه مسلم [صحيح مسلم ح :6508]
Artinya: Bahwa sungguh kelak di hari kiamat Allah akan bertanya (kepada seseorang): "wahai manusia, aku dulu pernah sakit, namun engkau tidak menjengukku", lalu orang tersebut menjawab : "wahai Tuhanku, bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah pengatur seluruh alam ?", Allah SWT menjawab : "bukankah engkau mengetahui ada salah satu hambaku pernah menderita sakit dan engkau tidak menjenguknya ?, ketahuilah, seandainya engkau mau menjenguknya engkau akan mendapati-Ku berada di sisinya".
Imam Nawawi dalam Syarah hadits ini memberikan penjelasan bahwa dalam hadits tersebut Allah SWT menempatkan dua orang hambanya pada maqom yang sangat mulia, yang pertama adalah orang yang sedang menderita sakit dengan mencurahkan rahmat-Nya kepada yang bersangkutan, kedua adalah orang mau menjenguknya dengan menempatkannya sebagai orang yang menjenguk Allah sendiri, yang sudah barang tentu ia juga mendapatkan anugerah rahmat dari Allah SWT.
Bisa kita pahami bersama bahwa sedemikian mulai kedudukan kedua orang tersebut yang sakit dan orang yang menjenguk orang sakit.
Dalam kitab dalilul falihin Syarah Riyadus Sholihin dan kitab Ghidaul Albab disampaikan bahwa diantara adab-adab ketika menjenguk orang akit adalah :
1. Dilakukan setelah tiga hari sakit
2. Duduk didekat orang yang sakit, menyentuh sebagian tubuhnya sambil menanyakan keadaannya
3. Menghiburnya dengan mengatakan hal yang dapat membahagiakannya
4. Memberi nasehat kesabaran dan ketabahan
5. Mendoakan agar lekas sembuh, semisal dengan doa :
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا» [صحيح البخاري]
6. Meminta didoakan karena doa orang yang sedang sakit adalah doa mustajab.
Nabi Muhammad saw bersabda :
إذَا دَخَلْتَ عَلَى مَرِيْضٍ فَمُرْهُ أَنْ يَدْعُوَ لَكَ فَإِنَّ دُعاءَهُ كَدُعَاءِ الْمَلَائِكَةِ
Artinya: Ketika engkau datang menjenguk orang sakit maka mohonlah doa darinya karena doanya seperti doa Malaikat.
Semoga dengan anugerah hidayah dan pertolongan Allah SWT, kita diberi kemampuan untuk selalu menebar kabaikan antar sesama, Amin Amin Yaa Robbal ‘Alamin.
Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN DALAM HAL MENJENGUK ORANG SAKIT"