PEDULI SESAMA UMAT MANUSIA DAN WARGA PALESTINA
Sampai hari ini, negri kita ini, di kenal negri yang makmur, sumber daya alamnya berlimpah. walau sesulit apapun kehidupan kita, tapi masih bisa makan,masih bisa minum masih bisa berpakaian,masih bisa tinggal dirumah dengan hati yang tenang, tanpa diliputi rasa ketakutan, kita masih bisa hidup nyaman, masih bisa sholat berjama'ah kemasjid dengan tenang tanpa rasa takut sedikitpun. Bahkan semiskin miskinnya kita di Indonesia ini, namun masih bisa makan, masih bisa istirahat dan tidur yang nyenyak. Tetapi lain halnya dengan saudara saudara kita yang ada di Palestina, mereka tidak mendengar kecuali letupan senjata, letusan mortir mereka tidak mendengar kecuali tangis Isak saudaranya yang kehilangan anak anak mereka, jeritan dan rintihan anak anak kecil yang tiada berdosa, yang kehilangan ayah dan ibu mereka,yang kehilangan tangan dan kaki mereka. Yang seandainya jika kita menyaksikannya secara langsung, mungkin hati kita akan hancur berkeping keping ,mungkin air mata ini tak mampu terbendung lagi Mereka semua saudara kita seiman, yang mana kita semua punya kewajiban untuk membelanya, untuk menolongnya Untuk tidak membiarkan mereka dalam keadaan kesakitan,kelaparan, tidak membiarkan mereka dalam kehausan, tidak membiarkan mereka dalam keadan telanjang tanpa berpakaian dan tidak membiarkan mereka dalam kaada'an terzolimi akibat korban perang.
Dalam sebuah hadits
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu ia berkata.
Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ
Artinya:"Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya:"(HR Muslim :2699, Tirmidzi).
pada hari ini apakah kita berani tidak ditolong Allah,apa yang bisa kita lakukan tanpa pertolongan Allah, sungguh na'ifnya bila kita bilang seperti itu, kita selalu berharap pertolongan Allah tapi kita lupa tidak mau perduli dan menolong saudara saudara kita yang ditimpa kesusahan akibat korban perang di Palestina.
Apa hati kita tidak merasa sakit, jiwa raga kita tidak menjerit, dikala melihat Meraka saudara saudari kita di Palestina diperlakukan dengan keji dan biadab Mereke penjahat perang yang membunuh anak anak tidak berdosa, membunuh orang orang lemah, bahkan yang didalam kandunganpun mereka bunuh,
Mereka membunuh Bayinya, mereka membunuh ibunya mereka membunuh ayahnya, mereka menghancurkan rumahnya, sungguh betapa keji dan biadab nya mereka. mereka membunuh semuanya.
Di dalam al qur'n Allah swt berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya:"Diwajibkan atas kalian berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci. Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian; dan boleh jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui:"(QS Al-Baqarah :216).
Ayat ini diturunkan dalam rangka perintah perang, perintah jihad, bahkan ayat ini bukan perintah Sunnah melainkan perintah wajib yang datang langsung dari Allah swt. Ketika perintah jihad ini diturunkan hampir semua orang orang yang beriman ikut pergi berperang, ikut berjihad, walau diantara mereka ada yang sudah tua renta,mereka begitu Yaqin dibalik perintah Allah pasti ada kejaya'an. Tapi Allah maha bijak sana, ketika diantara mereka ada yang merasa berat dan keberatan karna kondisi fisik mereka tidak memungkinkan, diantara mereka ada yang sakit, diantara mereka yang sudah renta, diantara mereka ada yang tidak punya kendaraan ,maka Allah menurunkan firmannya.
لَّيْسَ عَلَى ٱلضُّعَفَآءِ وَلَا عَلَى ٱلْمَرْضَىٰ وَلَا عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ مَا يُنفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا۟ لِلَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۚ مَا عَلَى ٱلْمُحْسِنِينَ مِن سَبِيلٍ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya:"Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang:"(QS At-Taobah :91).
Sesungguhnya berjihad harus ada izin dari pemerintah sementara dinegri kita tercinta ini termasuk negara Non blok atau tidak boleh berpihak kepada negara manapun, kalaupun negara mengizinkan sudah jelas menggunakan bendera PBB
atau ikut pasukan perdamaian Dunia.
Tiada kata terlambat, kalau kita tak mampu berjihad dengan jiwa dan raga, mari kita berjihad dengan harta dan benda, seandainya kita bisa membayangkan jika saudara saudara kita yang ada di Palestina itu ada dihadapan kita sekarang, mereka antri menunggu makanan, antri menunggu air dan pakaian,
Mereka membutuhkan uluran tangan kita dari Indonesia, apakah kita masih bisa diam saja ? tega membiarkan mereka kelaparan,tega membiarkan mereka kehausan, tega membiarkan mereka tidak berpaian ?. Sungguh Bagi mereka yang belum mau Peduli kepada sesama saudaranya , betapa lemahnya iman kita, kalo kita tidak mau menolong dan perduli kepada sesama umat manusia, dalam sebuah hadits.
Rosulullah salallahu alaihuwas salam bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
Artinya:"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (yang lain):"(HR Ahmad).
PAHLAWAN SEJATI
Sungguh Islam telah mencatat dalam sejarah. Bahwa pahlawan Islam adalah orang yang telah rela mengorbankan diri dan hartanya kepada Allah dengan harapan di masukan syurga Alloh yang penuh kenikmatan di dalam Al-Qur'an di terangkan.
Allah swt berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَأَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ
Artinya:"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka:"(QS At Taubah :111).
Pahlawan adalah orang yang tidak perlu terkenal,tidak mengutamakan harta benda duniawi,tidak butuh pujian dari manusia, dia hanya mendambakan dua keadaan yaitu hidup mulia atau mati syahid, sungguh telah beruntung orang orang yang berani menjual hartanya dan mengorbankan dirinya untuk ditukarkan dengan syurganya Alloh yang luasnya seluas langit dan bumi.
Terdapat sebuah kisah tentang Pahlawan sejati yang akhirnya Allah menurunkan firman-nya. sebagai asbabunnudzul Surat Al fajr ayat 27-30, Diriwayatkan oleh ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Buraidah.
Ketika pasukan Quraisy akan berangkat, Jubair bin Muth’im berkata kepada Wahsyi, “Wahai Abu Dasamah, maukah engkau bebas dari perbudakan''.
“Bagaimana caranya" tanya Wahsyi.
“Bila engkau berhasil menewaskan Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Muhammad yang telah membunuh pamanmu, Thu’aim bin Adi, maka engkau kubebaskan dari perbudakan." kata Jubair.
“Siapa yang menjamin kebebasanku bila aku berhasil?” tanya Wahsyi.
“Siapa saja yang engkau kehendaki. Akan kupersaksikan janjiku ini kepada seluruh masyarakat,” tegas Jubair.
Wahsyi pun setuju dengan perjanjian tersebut. Ia segera mengambil lembingnya dan berangkat bersama-sama dengan pasukan Quraisy. Ia berada di belakang pasukan bersama para wanita karena ia tidak terlalu mahir berperang. Hanya saja, Wahsyi memiliki kemahiran melempar lembing. Lemparannya tidak pernah meleset sedikit pun dari sasaran.
Setiap kali bertemu dengan Wahsyi, Hindun selalu melihat ke arah lembingnya yang berkilat-kilat kena sinar matahari, sembari berkata, “Wahai Abu Dasamah, sembuhkanlah luka hati kami. Tuntutkan bela dari Muhammad atas kematian bapak, paman, dan saudara kami.”
Ketika dua pasukan bertemu, Wahsyi keluar dari tenda dan mengincar Hamzah dengan diam-diam. Ia memang telah mengenalnya sebelum itu.
Tidak sulit bagi siapa pun untuk mengetahui siapa Hamzah bin Abdul Muthalib, karena dia selalu memakai bulu burung unta di kepalanya sebagai tanda kepahlawanan seperti lazimnya orang Arab waktu itu.
Memang, tidak lama kemudian, Wahsyi melihat Hamzah maju bagaikan unta kelabu, merobohkan lawan-lawannya dengan pedang tanpa hambatan. Tidak ada yang berani menghadang atau berdiri di hadapannya.
Sementara itu, Wahsyi berdiri di balik sebuah batu besar, menunggu Hamzah mendekat ke arahnya. Tiba-tiba seorang penunggang kuda pasukan Quraisy yang bernama Siba’ bin Abdul Uzza datang dan menantang Hamzah ke arah Wahsyi.
“Lawanlah aku, wahai Hamzah! Kemarilah!” tantang Siba’.
Hamzah menoleh lalu melompat ke arah Siba’. Tangannya bergerak memukulkan pedang. Sekali tebas Siba’ jatuh tersungkur bermandikan darah di hadapan Hamzah.
Wahsyi mengambil ancang-ancang dengan posisi yang tepat sambil membidikkan lembingnya. Setelah dirasa mantap, ia lemparkan senjata tersebut ke arah Hamzah. Lembing melesat ke depan dan tepat mengenai perut Hamzah bagian bawah, tembus ke selangkangannya.
Pahlawan Islam yang dikenal dengan ‘Singa Allah’ itu melangkah berat kira-kira dua langkah, kemudian jatuh dengan lembing bersarang di tubuhnya. Wahsyi tidak bergerak dari tempat persembunyiannya. Setelah yakin Hamzah benar-benar tewas, baru ia mendatangi tubuh Hamzah dan mencabut lembingnya lalu kembali ke perkemahan karena tidak ada kepentingan selain itu.
Allah berfirman
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ
Artinya:"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku:"(QS Al-Fajr, 89: 27-30).
Posting Komentar untuk "PEDULI SESAMA UMAT MANUSIA DAN WARGA PALESTINA"