DOA YANG BELUM TERKABUL BAGI SEORANG MUSLIM
Bagi seorang muslim, Doa merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam hidupnya. dan doa merupakan ibadah yang sangat mulia dan agung, karena dengan berdoa, hamba merendahkan diri dan menghinakan diri di hadapan penciptanya. Doa juga merupakan senjata orang beriman.
Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
الدُّعَاءُ سِلاحُ المُؤْمِنِ
Artinya:"Doa adalah senjata bagi orang yang beriman:"(HR Abu Ya'la :439).
Melalui doa seseorang dapat memperoleh manfaat baik berupa kebahagiaan di dunia dan juga di akhirat atau ia terhindar dari kemadorotan dan mara bahaya, bahkan segala keinginannya dapat tercapai melalui doa dengan izin Allah subhanahu wata’ala. Dalam Al-Qur'an, Alloh memerintahkan hamba-hamba-nya untuk meminta kepada-nya dan Alloh berjanji kepada mereka semua bahwa Dia akan mengabulkan apa yang mereka minta.
Alloh subhanahu wata'ala berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
Artinya:"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran:"(QS Al Baqarah :186).
Pada ayat yang lain Allah subhanahu wata'ala berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ
Artinya:Tuhanmu berfirman."Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan):"(QS Ghafir :60).
Walaupun isi kedua ayat di atas berkaitan dengan doa, namun keduanya juga menunjukkan kepada kita wujud lain dari kecintaan Allah terhadap hamba-nya, yaitu memerintahkan hambanya untuk meminta dan memohon kepada-nya, padahal sejatinya Allah tidak membutuhkan doa dari mereka. tapi hambanyalah yang memerlukan doa tersebut.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ رَبَّكُمْ حَيِيٌّ كَرِيمٌ، يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا
Artinya:"Sesungguhnya Tuhanmu zat yang maha hidup dan maha Pemurah. Dia malu jika salah seorang dari hamba-nya mengangkat kedua tangannya (berdoa) lalu kemudian dia mengembalikan (kedua tangannya) dalam keadaan kosong (tidak mendapatkan apa-apa):"(HR Abu Dawud :1488).
Makna hadis ini adalah Allah pasti akan mengabulkan setiap doa hamba-nya jika mengikuti syarat dan adab dalam berdoa. Ada berbagai cara untuk menjawab doanya seorang hamba dari Allah, sebagaimana dijelaskan Nabi dalam sebuah hadis.
Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا
Artinya:"Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi, melainkan Allah pasti akan mengabulkannya dengan satu dari tiga cara: entah disegerakan pengabulannya, atau disimpan untuknya hingga hari kiamat, atau Allah menghindarkannya dari kejelekan yang sebanding dengan doanya:"(HR Ahmad :11133).
Namun tidak selamanya doa di kabulkan oleh Allah, bisa jadi terdapat penghalang antara dirinya dengan pengabulan doa tersebut. di antara penghalang-penghalang doa adalah: Makanan, minuman, dan pakaian yang haram.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan seseorang yang pada dirinya terkumpul di antara sebab-sebab pengampunan doa, akan tetapi di sebabkan minuman, makanan, serta pakaian yang ia gunakan dari sesuatu yang haram, maka Rasulullah mengatakan: "Bagaimana mungkin doanya diterima ?!:"(HR Muslim :1015).
Oleh karena itu, suatu ketika Nabi pernah berkata kepada Saad bin Abi Waqqash, "Wahai Saad, perbaikilah makananmu niscaya doamu akan dikabulkan:"(HR Ahmad, 6:159).
Dalam hadits yang telah disebutkan sebelumnya, Allah akan mengabulkan doa seorang hamba selama doanya tidak memuat permohonan maksiat, yaitu niat untuk memutuskan tali silaturahmi dan doa yang asal-asalan (lalai).
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ
Artinya:"Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai:"(HR Tirmidzi :3479).
Penolakan terhadap amar makruf dan nahi munkar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ المُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ
Artinya:"Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar makruf nahi munkar atau jika kalian tidak melaksanakan hal itu maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-nya kemudian kalian berdoa kepada-nya tetapi Allah tidak mengabulkan doa kalian:"(HR Tirmizi :2169).
Dan doa yang tidak terkabul adalah ketika seseorang terus menerus melakukan dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil. Tidak dapat dipungkiri salah satu kendala utama tidak terkabulnya doa adalah terus menerusnya melakukan perbuatan dosa, yang justru mengundang kemarahan Allah, sehingga ketika Allah murka kepada seorang hamba, Dia akan berpaling darinya dan mengabaikan doa hamba-nya.
Itulah beberapa kendala doa yang disebutkan oleh para ulama, maka hendaknya seorang muslim memperhatikan hal-hal tersebut sebelum ia berdoa dan memohon kepada Allah agar doanya cepat terkabul baik untuk urusan dunia maupun urusan akherat kelak. Wallahu a'lam. _(748.94)
Posting Komentar untuk "DOA YANG BELUM TERKABUL BAGI SEORANG MUSLIM "